10 Sejarah Penting Lahirnya Orde Baru

10 Sejarah Penting Lahirnya Orde Baru - Seperti yang diketahui bersama, bahwa masa Sejarah pada Periode Lahirnya Orde Baru ini merupakan masa di mana pemerintahan Soeharto mulai berlangsung, yakni diawali pada tahun 1966 sampai dengan tahun 1998. Lahirnya Orde Baru sangat dipicu dan dilatarbelakangi adanya keruntuhan pada masa Orde Lama. Tepatnya, ketika runtuhnya kekuasaan dari Presiden Soekarno yang kemudian digantikan oleh Presiden Soeharto perlu diketahui ada banyak sekali hal-hal Sejarah yang penting menjadi salah satu Faktor dan Penyebab yang melatarbelakangi keruntuhan dari Orde Lama kemudian Lahirnya Orde Baru. Misalnya saja: keadaan keamanan kurang stabil yang terjadi pada dalam negeri ketika itu yang tidak kunjung kondusif.

10 Sejarah Penting Lahirnya Orde Baru

10 Sejarah Penting Lahirnya Orde Baru

Hal itu diperparah lagi karena terdapatnya peristiwa pemberontakan dari G 30 S PKI yang hingga kini merupakan salah satu dari bagian Sejarah paling keji yang pernah terjadi di negara Indonesia tercinta ini. Hal ini yang menyebabkan Lahirnya Orde Baru dimulai, sehingga mau tidak mau Presiden Soekarno haruslah segera memberikan mandat pada Soeharto yang kala itu bertindak sebagai Panglima Angkatan Darat untuk melakukan kegiatan pengamanan atas seluruh Indonesia lewat sebuah surat berupa perintah pada tanggal 11 Maret 1966 atau yang lebih dikenal sebagai SUPERSEMAR. Akhirnya pada tahun 1968, MPR Indonesia secara resmi mengumumkan dan melantik Soeharto secara langsung dengan masa jabatan selama 5 tahun sebagai Presiden Indonesia. Kemudian beliau pun dilantik kembali dalam 6 pemilu secara berturut-turut, yakni pada tahun 1973, tahun 1978, tahun 1983, tahun 1988, tahun 1993, dan 1998.

Berikut ini merupakan beberapa Sejarah yang sangat penting yang memicu Lahirnya Orde Baru di Indonesia, diantaranya:
  1. 30 September 1965
    Terjadinya sebuah peristiwa pemberontakan Gerakan pada tanggal 30 September 1965 atau yang lebih dikenal sebagai G 30 S PKI. Keadaan perekonomian di Indonesia setiap harinya makin memburuk, hal ini terlihat di mana Inflasi kala itu mencapai 600% sedangkan Upaya pemerintah dalam melakukan Devaluasi terhadap Uang rupiah serta kenaikan harga dari bahan bakar semakin menyebabkan timbulnya polemik yang kian membuat resah masyarakat.

  2. 6 Oktober 1965
    Ketika Sidang Paripurna atas Kabinet Dwikora, Presiden Soekarno memutuskan penyelesaian politik terhadap Gerakan 30 September ditangani secara langsung oleh presiden. Namun di lain pihak, tuntutan untuk penyelesaian seadil-adilnya kepada para Pelaku dari Gerakan 30 September pun terus meningkat. Tuntutan itu di pelopori Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda-Pemuda Indonesia (KAPPI), serta Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI). Kemudian pula, muncul Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan juga Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI). Seluruh kesatuan aksi tersebut kemudian bergabung ke dalam sebuah front, yang bernama FRONT PANCASILA.

  3. 24 Februari 1966
    Ketika hari pelantikan dari Kabinet Dwikora yang disempurnakan, terjadi pula demonstrasi besar-besaran di dalam bentrokan sekitar Istana Negara salah satu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Arief Racham Hakim tewas tertembak Cakrabirawa. Maka ketika keesokan harinya, Presiden sebagai Panglima Komando Gayang dari Malaysia membubarkan organisasi KAMI.

  4. 8 Maret 1966
    Ketika tanggal 8 Maret 1966, Departemen Luar Negeri dipimpin oleh Dr. Subandrio terkena serangan dari para pelajar dan juga mahasiswa.

  5. 11 Maret 1966
    LetJen. Soeharto menerima perintah Supersemar langsung dari Presiden Soekarno guna melaksanakan dan melakukan pengamanan negara.

  6. 12 Maret 1966
    Dengan memegang perintah Supersemar, Soeharto mengumumkan untuk segera melaksanakan pembubaran PKI serta menyatakannya organisasi tersebut terlarang.

  7. 21 Februari 1966
    Upaya reshuffle atas Kabinet Dwikora dan langsung membentuk Kabinet Seratus Menteri tidaklah juga mampu memuaskan hati rakyat kerena rakyat telah berasumsi kabinet tersebut masih terdapat banyak para Tokoh yang terlibat di dalam peristiwa dari Gerakan 30 S PKI.

  8. 22 Februari 1967
    Soeharto menerima secara penuh penyerahan kekuasaan atas pemerintahan dari Presiden Soekarno. Terjadi ketika hari kamis pada pukul 19.30 WIB, bertempat di Istana Negara yang disaksikan Ketua Presidium dari Kabinet Ampera serta para Menteri, Presiden atau Mandataris MPRS atau Panglima Tertinggi ABRI pada kala itu, di sanalah akhirnya Presiden Soekarno dengan resmi menyerahkan seluruh kekuasaannya kepada Jenderal Soeharto.

  9. 7 Maret 1967
    Lewat sebuah Sidang Istimewa yang diadakan oleh MPRS, maka Soeharto kala itu ditunjuk sebagai Presiden Republik Indonesia sampai dengan dilakukannya pemilu selanjutnya.

  10. 12 Maret 1967
    Jenderal Soeharto dilantik dan juga diambil sumpahnya untuk menjadi Presiden RI. Pelantikan Soeharto sebagai presiden tersebut maka secara legal serta formal pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin atau yang dikenal sebagai Orde Lama pun berakhir. Jenderal Soeharto kemudian dilantik sebagai presiden Republik Indonesia Ke-2 secara langsung sekaligus ini merupakan awal dari masa awal mula Lahirnya Orde Baru.

Ciri dari masa Lahirnya Orde Baru yang paling terkenal hingga kini ialah di mana pemerintahannya dikenal sebagai pemerintahan yang Diktator namun keadaan dalam negerinya aman, damai, dan terkendali. Proses dari peralihan kekuasaannya pasca serangan dasyat G 30 S/PKI ini yang kemudian menempatkan Jenderal Soeharto pada kala itu menjadi Tokoh utama. Ketika ketua MPRS, yakni Jenderal A. H. Nasution melantiknya untuk menjabat sebagai Presiden RI pada tanggal 12 Maret 1967 sehingga Soeharto dikukuhkan secara sah dan resmi menjadi Presiden RI melalui Sidang Umum yang diadakan oleh MPRS ke-5.

Pada tanggal 27 Maret 1968, maka resmilah sudah kekuasaan negara Republik Indonesia berada sepenuhnya di tangan Jenderal Soeharto dan Lahirnya Orde Baru untuk pertama kalinya. Lahirnya Orde Baru dianggap sebagai jalan pembatas untuk memisah-misahkan antara Periode dari kekuasaan Presiden Ir.Soekarno pada masa Orde Lama dengan Periode pada kekuasaan dari Presiden Soeharto. Banyak yang ditumpuhkan atas Lahirnya Orde Baru, yakni sebagai:
  • Upaya dalam mengoreksi dari semua penyimpangan yang pernah dilakukan di masa Orde Lama dahulu.

  • Upaya berguna untuk menata kembali dari seluruh bidang kehidupan Masyarakat, pemerintah dengan Sistem pemerintahan yang berlaku di Negara Indonesia itu sendiri.

  • Upaya di dalam pelaksanaan dari Nilai serta butir-butir dari Pancasila dan UUD 1945 dilakukan semurni-murninya dan dengan penuh konsekuen.

  • Upaya sebagai penyusun kembali atas kekuasaan penuh Bangsa Indonesia dalam menumbuhkan kestabilan dibidang Ekonomi dan seluruh Faktor yang berguna dalam rangka Pembangunan bangsa berserta Ruang Lingkup dan Cabang dari setiap Ilmu bagi Kebutuhan rakyat Indonesia itu merupakan harga mati yang harus terus diperjuangkan pada masa Lahirnya Orde Baru ini.

Adapun, pada masa Orde Baru lebih menganut kepada Sistem dari pemerintahan yang berdasarkan atas Trias Politika, yakni terdapatnya 3 buah pemisahan terhadap kekuasaan di dalam pemerintahannya, yaitu Eksekutif, Legislatif, serta Yudikatif. Di dalam masa Kepemimpinan dari Presiden Soeharto, Indonesia banyak sekali mengalami sejumlah peristiwa yang Indah, Terunik, dan juga tak pernah dapat terlupakan disetiap hati rakyat Indonesia hingga detik ini. Selama hampir 3 Dekade atau sekitar 32 tahun lamanya, Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto sebelum krisis Ekonomi melanda dan membuat Rezim Orde Baru tumbang dan tentu saja legitimasi dari Sistem pemerintahan Orde Baru tersebut hancur dengan sendirinya.

Demikianlah pembahasan mengenai 10 Sejarah Penting Lahirnya Orde Baru, semoga bermanfaat.

0 Response to "10 Sejarah Penting Lahirnya Orde Baru"

Posting Komentar