11 Prinsip Ekonomi Beserta Jenis dan Ciri-Cirinya

11 Prinsip Ekonomi Beserta Jenis dan Ciri-Cirinya - Apabila diamati secara lebih menyeluruh kini mengenai memenuhi Kebutuhan Manusia dalam kehidupan sehari-harinya maka tidak akan pernah ada habisnya, belum lagi dalam memperolehnya dibutuhkan biaya (Uang) yang tak bisa ditaksir nominal jumlahnya, dan tak pernah akan ditemui batasan-batasan yang akan mencukupi untuk segala tuntutan dari semua kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Hal ini lebih disebabkan karena adanya kebutuhan yang banyak dan manusia dituntut untuk dapat mencari cara, daya, serta upaya guna membeli seluruh kebutuhannya tersebut. Maka tanpa disadari atau tidak inilah yang menjadi penyebab konkrit atas yang sering dikenal dengan Prinsip Ekonomi.

Di dalam memenuhi berbagai jenis kebutuhan, setiap manusia yang tidak akan pernah merasa puas dan habisnya maka diperlukanlah Sumber Daya Manusia serta Sumber Daya Alam  yang terdapat di sekitar kehidupan manusia itu sendiri. Dengan mempergunakan salah satu cara Prinsip Ekonomi, yakni dengan Penyusunan Skala Prioritas. Melalui penyusunan yang cermat dalam membangun skala prioritas yang tepat dan tertuju pada tujuan yang akan dicapai, maka setiap manusia akan terarah untuk mempergunakan serta mengelola sumber daya yang telah tersedia di alam dan membagi tiap-tiap kapasitas sumber daya manusia yang telah terlatih sesuai dengan bidang keahliannya.

11 Prinsip Ekonomi Beserta Jenis dan Ciri-Cirinya

11 Prinsip Ekonomi Beserta Jenis dan Ciri-Cirinya

Pada umumnya setiap sistem ekonomi yang berada di hampir seluruh dunia menganut dari Prinsip Ekonomi. Sebab sebagaimana yang telah banyak diketahui bahwa Prinsip Ekonomi merupakan suatu sistem di mana tiap pengorbanan yang telah diperbuat atas satu pihak apapun akan cenderung ditekan semaksimal mungkin agar memperoleh hasil yang diharapkan lebih banyak dari pengorbanan yang telah diperbuat. Dalam Ilmu Ekonomi maka prinsip inilah yang selalu dipergunakan untuk menjalankan sistem ekonomi yang dilakukan oleh berbagai macam negara hampir sebagian banyak di seluruh dunia ini. Biasanya Prinsip Ekonomi dari dulu hingga sekarang ini akan selalu mengarah ke segala usaha serta tindakan yang diambil dan dipergunakan supaya akan tercapainya kecermatan, keefektifan dan juga keefesienan yang cukup tinggi dalam meraih hasil tertentu yang diharapkan oleh setiap manusia memenuhi kepuasaan untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Skala prioritas ini akan mengarahkan manusia pada pemilihan yang akan dapat menguntungkannya atas berbagai pilihan yang sudah terdapat di dalam hidupnya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang akan diperoleh. Dengan kata lain, untuk memenuhi dari setiap kebutuhan manusia, manusia wajiblah berpedoman kepada Prinsip Ekonomi. Agar kebutuhannya akan mampu untuk dipenuhi dengan pengorbanan yang seminimal mungkin serta memperoleh berbagai hasil sebanyak mungkin sesuai dengan apa yang telah diharapkan seseorang tersebut selama ini.

Berikut ini merupakan beberapa Prinsip Ekonomi paling penting yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari, diantaranya:
  1. Setiap Manusia Melakukan Tindakan TradeOff
    Adapun yang dimaksud dengan tindakan tradeoff adalah tindakan yang berhubungan dengan keefesienan. Sedangkan tindakan tradeoff yang kini sedang dihadapi oleh tiap-tiap individu ada di suatu masyarakat pasti melakukan effisiensi terhadap semua kegiatan ekonomi. Effisiensi di sini dapat diartikan sebagai sejumlah masyarakat yang memperoleh hasil yang optimal atas sejumlah sumber daya langka yang masih tersedia di alam ini. Hal ini tentu saja sangat berkaitan erat dengan hal pemerataan, yakni pembagian dari hasil yang merata yang berasal dari sumberdaya langka tersebut yang berhubungan dengan masyarakat. Misalnya saja; seseorang memilih untuk bekerja dibandingkan untuk tetap melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya (kuliah) maka seseorang itu akan kehilangan kesempatan dalam meraih atau pun mengerjakan hal-hal lainnya. Karena kegiatan yang lain yang tidak dapat dikerjakan beriringan tersebut dinamakan dengan biaya.
  2. Pengorbanan Untuk Biaya Dalam Upaya Memperoleh Sesuatu
    Sesuai dengan prinsip pertama di atas tadi, ini merupakan kelanjutan dari biaya seperti apa yang telah dijelaskan tersebut. Biaya di sini, dapat diartikan sebagai sejumlah hal yang telah dikorbankan oleh seseorang guna memperoleh sesuatu hal yang penting untuk dirinya sendiri. Dalam Ilmu Ekonomi, biaya tersebut dinamakan dengan Opportunity Cost. Mengeluarkan biaya yang diikuti sesuai dengan hasil yang diharapkan merupakan satu hal yang selalu diinginkan oleh setiap manusia di dalam melakukan sejumlah pengorbanan berwujud biaya untuk berupaya memperoleh sesuatu yang diinginkannya untuk kehidupan yang lebih baik dari kehidupan ia yang selama ini ia jalankan. Proses ini memang cukuplah rumit namun, setiap manusia pasti akan mengalami dan akan mencari jalan keluar yang dirasa akan cukup baik lagi untuk terciptanya masa depan yang indah dan cerah dalam hidupnya.
  3. Setiap Manusia Berpikir Rasional
    Hal ini dapat dijelaskan sebagai saat ketika seseorang mengalami situasi untuk menentukan atau memilih satu keputusan atau pilihan yang terbaik bagi dirinya dan hidupnya. Misalnya saja; ketika seseorang dihadapkan pada situasi memilih melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan, pasti yang ia pikirkan ialah keuntungan serta resiko akibat dari kedua pilihan tersebut. Bila ia memilih untuk melanjutkan pendidikannya maka ia akan memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih banyak dari ilmu pengetahuan yang ia sudah miliki saat ini, resikonya ialah akan banyak biaya yang dibutuhkan selama melanjutkan pendidikan. Sedangkan bila ia lebih memilih untuk mencari pekerjaan, keuntungan yang ia peroleh adalah pekerjaan yang lebih baik lagi serta memiliki penghasilan yang lebih besar lagi. Namun akan terdapat sejumlah resiko yang harus ia terima, salah satunya ialah ia akan kehilangan ilmu pengetahuan yang lebih dari ilmu pengetahuan yang telah ia dapatkan selama ini.
  4. Setiap Manusia Peka Terhadap Insentif
    Insentif di sini dapat dimaksudkan ketika seseorang yang lebih aktif dari kebanyakan orang pada umumnya dalam bekerja sehingga ia akan memperoleh keuntungan dari hasil kerja kerasnya selama ini. Misalnya saja; saat bekerja, seseorang akan berpenghasilan tetap sesuai dengan kinerjanya masing-masing. Tetapi, apabila ia bekerja di luar dari porsi ia biasanya maka ia akan memperoleh uang tambahan, sejumlah uang tambahan inilah yang dinamakan dengan insentif.
  5. Melakukan Perdagangan Yang Menguntungkan Semua Pihak
    Maksud dari Prinsip Ekonomi yang satu ini adalah spesialisasi. Yakni kemampuan suatu negara, misalnya saja; sebuah negara akan memiliki kemampuan dalam memproduksi secara optimal dengan mempergunakan produksi yang tinggi namun dengan biaya produksi yang rendah serta tetap mengambil tindakan untuk mempertahankan kualitas yang terjamin dan bagus. Sehingga hasil dari setiap produksi itu mampu untuk diperdagangkan disejumlah negara-negara selain negara itu sendiri. Jadi di sini, akan timbullah perdagangan yang saling menguntungkan semua pihak yang ikut terlibat di dalamnya, perusahaan, negara itu sendiri, serta negara-negara yang membutuhkan hasil produksi tersebut.
  6. Pasar Merupakan Sarana Terbaik Untuk Kegiatan Ekonomi
    Seperti yang telah diketahui selama ini, Pasar merupakan sebuah wadah atau tempat yang dipergunakan untuk menjalankan perekonomian di suatu negara. Dengan adanya pasar maka setiap keputusan akan terpusat pada satu tempat yakni pasar. Setiap keputusan ini berasal dari berbagai perusahaan yang terdapat di dalam pasar tersebut. Misalnya saja; satu perusahaan, mereka akan mengambil keputusan mengenai siapa saja yanga akan dipekerjakannya, barang apa saja yang akan diproduksi, serta berapa penghasilan yang akan mereka peroleh (omset). Seluruh perusahaan akan saling berinteraksi satu sama lainnya di dalam sebuah pasar, termasuk harga yang akan ditetapkan dan juga kepentingan pribadi akan ikut mempengaruhi atas setiap keputusan yang telah atau akan mereka buat bersama. Hal ini dapat terjadi seperti dalam Pasar Modal atau Pasar Valas (Valuta Asing).
  7. Sikap Pemerintah Dalam Peningkatan Faktor Produksi
    Sikap pemerintah merupakan menjadi faktor utama untuk mencapai kesuksesan dalam mengembangkan Visi dan Misi perekonomian suatu negara. Pemerintah dituntut untuk bisa mengawasi dan mengatur dalam peningkatan dari faktor produksi setiap perdagangan baik yang terdapat di dalam mau pun di luar negeri. Misalnya saja; ketika satu perusahaan di dalam negeri sedang mengalami krisis maka hal ini akan berdampak pada sejumlah Inflasi yang tentu saja bisa dengan mudahnya tercipta di dalam neraca perdagangan ekonomi dan akan menekan Deflasi yang cukup parah dan merugikan bagi negara tersebut. Peran pemerintah dalam situasi sulit ini sangatlah dibutuhkan. Yakni tentu saja sebagai penjaga, pengatur, dan pendorong dalam pergerakan meminimalisir angka dari pengangguran, pemerintah juga dapat turun tangan dan menyelamatkan faktor produksi perusahaan yang hampir bangkrut ini, maka akan terhindarlah perusahaan dalam negeri tersebut dari kegagalan ekonomi dalam perdagangan.
  8. Standar Negara Dalam Memproduksi Jasa dan Barang
    Karena faktor dari produksi di suatu negara berbeda-beda, maka setiap negara di belahan dunia ini akan mampu untuk menghasilkan berbagai macam jasa dan barang dalam skala dan jumlah yang cukup besar atas jangka waktu tertentu. Hal ini lebih disebabkan atas sebagian besar masyarakat di seluruh dunia ini memiliki tingkat standar hidup yang cukup tinggi. Hubungan di dalamnya juga sangat berkaitan erat dengan tingkat dari pertumbuhan produktivitas guna menciptakan Devisa atas suatu negara sangatlah menjadi penentu terhadap tingkat dari pertumbuhan pendapatan rata-rata dari tiap-tiap anggota masyarakat di suatu negara tersebut.
  9. Harga Meningkat Apabila Pemerintah Banyak Mencetak Uang
    Apabila terjadi tingginya tingkat yang berasal dari peredaran uang yang diakibatkan dari tingginya terhadap produksi uang itu sendiri, hal inilah yang menyebabkan dengan nilai uang tersebut. Akan semakin menjadi kurang, apabila berdampak pula terhadap munculnya inflasi di negara tersebut. Ini akan menimbulkan situasi kompleks, yakni harga barang menjadi naik sebab dari nilai uang tersebut yang menurun begitu tajam itulah mengapa pentingnya diterapkannya Kebijakan Moneter yang selalu diawasi pemerintah dalam setiap pergerakkannya sebagai penunjang kestabilan perekonomian di suatu negara.
  10. Masyarakat Hadapi TradeOff, Inflasi, Serta Pengangguran
    Tradeoff dapat terjadi diantara inflasi dengan pengangguran. Meskipun sifatnya mungkin hanyalah sementara, tetapi janganlah dipandang sebelah mata sebab ini dapat pula berlangsung dengan cukup lama. Misalnya saja; yang terjadi pada negara-negara tertentu, meningkatnya inflasi tentu saja akan mengurangi angka dari setiap pengangguran. Namun, hal ini tidak pernah terjadi pada negara Indonesia meski sering kali diterpa dengan inflasi hampir ada disetiap tahunnya.
  11. Hak Milik Peorangan Tidak Bertentangan Atas Kepentingan Masyarakat
    Maksudnya adalah hak dari kepemilikkan perorangan atas sejumlah aset atau bangunan dalam pemanfaatannya dan juga mempergunakannya haruslah tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar bangunan atau hak dari kepemilikkan sejumlah bangunan (aset) yang berasal dari perorangan tersebut. Diharapkan akan mendatangkan keuntungan keseluruh pihak yang terkait seperti; Peran Pers, Masyarakat, dan Pemerintah yang ada disekitar aset tersebut sangatlah perlu jaga kesinambungannya untuk terciptanya lingkungan yang baik di masa kini dan yang akan datang.

Berikut merupakan jenis-jenis dari Prinsip Ekonomi dilihat dari Ilmu Ekonomi, diantaranya:
  1. Prinsip Para Produsen
    Merupakan prinsip ekonomi mengenai bagaimana cara menetapkan bahan baku, alat produksi atau pun biaya produksi serta proses dari bahan baku menjadi bahan jadi. Tentunya, biaya produksi tersebut akan ditekan seminimal mungkin namun akan tetap mendapatkan menghasilkan produk (barang) yang berkualitas terjamin dan bagus.
  2. Prinsip Para Pedagang (Penjual)
    Merupakan prinsip ekonomi mengenai bagaimana cara dalam melakukan berbagai jenis usaha untuk memenuhi dari selera setiap kosumen. Tentu saja, dengan melakukan promosi dengan berbagai jenis iklan, serta hadiah (reward) guna meraup keuntungan sebesar mungkin dari hasil kegiatan tersebut.
  3. Prinsip Para Pembeli
    Merupakan prinsip ekonomi mengenai bagaimana cara dalam memperoleh produk berupa jasa mau pun barang yang bermutu dan juga mempunyai kualitas yang terjamin baik namun dengan harga seminimal mungkin dengan mengeluarkan sejumlah uang sedikit atas biaya produksi produk tersebut.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari Prinsip Ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
  1. Dapat untuk selalu bergaya hidup yang hemat;
  2. Dapat untuk selalu memilih mana kebutuhan yang penting dan mana kebutuhan yang masih dapat untuk dibeli pada kesempatan yang lain;
  3. Selalu mampu untuk bertindak rasional serta ekonomis dalam menentukan setiap kebutuhan hidup lewat satu rencana yang sudah dipikirkan secara rinci (detail);
  4. Selalu mampu untuk bertindak melalui salah satu dari Prinsip Ekonomi, yakni Pengorbanan Untuk Biaya Dalam Upaya Memperoleh Sesuatu.

Demikianlah pembahasan mengenai 11 Prinsip Ekonomi Beserta Jenis dan Ciri-Cirinya, semoga bermanfaat.

0 Response to "11 Prinsip Ekonomi Beserta Jenis dan Ciri-Cirinya"

Posting Komentar