9 Macam Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

9 Macam Konservasi Sumber Daya Alam Hayati - Berdasarkan pemulihannya, Sumber Daya Alam (SDA) dapat dibedakan menjadi SDA terpulihkan atau yang dapat diperbarui dan SDA tak terpulihkan atau yang tak dapat diperbarui. Sedangkan SDAH merupakan SDA yang dapat diperbarui (terpulihkan). Karena ulah tangan segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab hampir dari SDAH tersebut rusak dan mengalami konservasi besar-besaran dan menggunakan pemulihan yang cukup lama. Beberapa SDAH yang terancam punah dan bahkan sudah ada yang punah, karena itu sangat diperlukan upaya pelestarian demi kelangsungan hidup yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

9 Macam Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Macam Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Mengingat pentingnya SDAH bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini dan juga untuk generasi yang mendatang, maka sangat perlu untuk melakukan upaya dalam melestarikannya. Upaya guna mempertahankan kelestarian itu sering dikenal dengan Konservasi.
  • Berikut macam-macam dari Konservasi tersebut, diantaranya meliputi:
    1. Dalam mencegah ladang yang berpindah
      Yaitu dengan cara melatih setiap penduduk supaya mau untuk tinggal dengan cara menetap di suatu tempat atau wilayah. Sebab ladang yang berpindah-pindah akan dapat menciptakan serta menimbulkan kebakaran hutan dan juga merusak lingkungan (ekosistem) yang sudah ada di dalamnya selama ini.
    2. Dalam mengatur, mengawasi, serta mengendalikan penebangan hutan
      Sebab apabila penebangan hutan itu dilakukan secara tebang pilih maka kegiatan itu hanya menebang kayu yang sudah cukup umurnya dan juga tetap membiarkan kayu yang masih muda untuk tetap tumbuh dan berkembang secara alami. Dengan demikian, maka kerusakan dari habitat makhluk hidup khususnya hewan darat, burung serta serangga akan dapat dikendalikan secara teratur.
    3. Dengan mencegah terjadinya kebakaran hutan
      Timbulnya kebakaran hutan dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem yang ada pada suatu lingkungan, dan biasanya dampak yang ditimbulkan sangat besar.
    4. Dengan melakukan penghijauan dan kegiatan reboisasi
      Hal ini dimaksudkan supaya akan terciptanya peremajaan atau pemulihan lingkungan (ekosistem).
    5. Dengan melakukan kegiatan reservasi hutan
      Yakni suatu kegiatan dalam membiarkan alam guna menjaga kelestarian flora dan juga fauna yang sudah terdapat di dalamnya. Dengan cara menjadikan kawasan hutan tersebut sebagai cagar alam serta suaka margasatwa. Seperti yang sudah terdapat di wilayah Ujung Kulon (Jawa Barat), di Gunung Sigogor (Jawa Tengah), di Pulau Bawean (Jawa Timur), di Gunung Leuser (Sumatera Utara), di Gunung Kerinci (Sumatera Barat), dan juga di Pulau Komodo (NTT).
    6. Dengan melakukan kegiatan preservasi hutan
      Yakni suatu usaha dalam kegiatan guna melestarikan hutan yang bertujuan untuk diambil manfaatnya untuk kesejahteraan manusia. Misalnya melalui kegiatan pemeliharaan hutan resapan, hutan kota, hutan lindung, serta hutan produksi.
    7. Dengan kegiatan in situ dan ex situ
      Pelestarian in situ yakni kegiatan dilaksanakan di habitat aslinya, dengan melakukan kegiatan perlindungan supaya tumbuhan dan juga hewan tersebut dpat hidup sesuai dengan habitat aslinya. Di sini, SDAH tidak perlu untuk dibawa keluar dari habitat aslinya sebab di habitat asli tersebutlah tumbuhan dan hewan itu akan dapat hidup dengan sangat baik. Pelestarian ex situ yaitu kegiatan yang dilakukan di luar dari habitat aslinya. Dengan cara melakukan perlindungan dan juga pemeliharaan tumbuhan dan juga hewan tersebut tumbuh dan berkembang di luar dari habitat aslinya. Hal ini disebabkan karena alasan tertentu, di mana tumbuhan dan hewan itu dipelihara di dalam lingkungan buatan yang hampir mirip dengan lingkungan aslinya. Misalnya saja seperti yang ada di Kebun Raya Samosir di Pulau Samosir, Kebun Raya Bogor di Jawa Barat, Kebun Koleksi, Kebun Plasma Nutfah, serta Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur.
    8. Dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut atau hewan lainnya hendaknya tidak perlu dilakukan secara terus-menerus melainkan dapat dilakukan dengan cara musiman
      Sebab hewan tersebut biasanya memiliki musim dalam perkembangbiakan secara tertentu. Apabila kegiatan penangkapan itu dilakukan dengan cara terus-menerus maka ditakutkan kelangsungan spesies hewan tersebut akan lebih cepat untuk punah daripada yang seharusnya. Hewan-hewan yang biasanya ditangkap itu haruslah hewan yang sudah cukup umur sedangkan hean yang masih muda hendaknya dibiarkan untuk tetap melanjutkan hidup guna kelangsungan spesiesnya.
    9. Dalam menjaga kelestarian tumbuhan dan juga hewan yang berguna sebagai bahan makanan diperlukanlah upaya untuk penganekaragaman makanan
      Hal ini bertujuan supaya manusia tidak terlalu bergantung kepada satu jenis makanan saja.

Demikianlah pembahasan mengenai 9 Macam Konservasi Sumber Daya Alam Hayati, semoga dapat bermanfaat.

0 Response to "9 Macam Konservasi Sumber Daya Alam Hayati"

Posting Komentar