5 Upaya Pelestarian Terpadu Bagi SDAH - Karena SDAH terpadu telah mempunyai nilai-nilai biologis, ekonomi, serta sosial-budaya maka sangat diperlukan upaya dalam pelestarian SDAH demi kepentingan biologis, ekonomi, serta sosial-budaya tersebut. Maka akan terciptalah SDAH terpadu yang benar-benar akan mampu untuk dimanfaatkan secara teratur terhadap kepentingan seluruh hidup manusia.
5 Upaya Pelestarian Terpadu Bagi SDAH
SDAH terpadu kini sudah dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan hidup manusia seperti untuk penelitian, perdagangan, upacara-upacara ritual keagamaan, pangan serta juga sandang. Seperti halnya yang dilakukan pada Macam Konservasi Sumber Daya Alam Hayati, Upaya Pelestarian terpadu SDAH sekarang ini juga sudah dapat dimanfaatkan oleh berbagai tingkatan manusia di dalam segala aspek kepentingan. Penyelenggaraan Upaya Pelestarian hendaknya perlu melibatkan berbagai pihak secara terpadu. Hal ini disebabkan karena Upaya Pelestarian SDAH secara terpadu merupakan tanggung jawab bersama, semua, dan setiap manusia terhadap kelestarian SDAH terpadu ini.
- Berikut merupakan upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam melestarikan SDAH terpadu, diantaranya:
- Taman Laut
Beberapa dari wilayah seperti pantai, gunung, serta taman laut kini dijadikan sebagai taman wisata yang bertujuan untuk menarik wisatawan. Para wisatawan di sini, diajak untuk menikmati keindahan dari flora dan juga fauna yang beraneka ragam bentuk dan warnanya. Dalam menjaga kelestarian taman laut tidak hanya merupakan tanggung jawab dari pengelola taman saja melainkan tanggung jawab bersama (pemerintah, pihak pengelola, serta setiap pengunjung). Supaya keindahan di dalamnya masih dapat dinikmati oleh generasi yang mendatang. Dengan taman wisata ini, pengunjung diajak untuk dapat memanfaatkan serta melestarikan SDAH yang sudah ada disekitar kita. - Taman Nasional
Selain dipergunakan sebagai tempat wisata, taman nasional dipergunakan juga sebagai tempat untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta untuk pelestarian makhluk hidup yang terdapat di dalamnya. Pengunjung hanya diperkenankan untuk melihat, mendengar, serta membiarkan satwa yang hidup liar di sana (alam aslinya). Pengunjung tidak diperkenankan untuk mencemari habitatnya, memberi makan, serta untuk mengubah habitat asli yang telah ada di sana. - Kebun Raya
Kebun raya Purwodadi (Jawa Timur), Kebun Raya Samosir (Sumatera Utara), dan Kebun Raya Bogor (Jawa Barat) merupakan contoh dari kebun raya yang dikelola oleh pemerintah guna menjaga kelestarian dari flora dan fauna yang terdapat di dalamnya. Kedua kebun raya tersebut biasanya ramai dikunjungi oleh berbagai macam wisatawan lokal dan manca negara. Wisatawan tidak diperkenankan untuk membuat coretan, memotong, memetik, serta mengambil dari bagian tumbuhan yang ada di sana. - Pengaturan Tata Ruang Kota
Kota yang ideal itu ialah kota yang mempunyai tata ruang kota. Di mana letak dari kegiatan ekonomi, pendidikan, perumahan, industri, serta tempat rekreasi semestinya terpisah-pisah. Wilayah sebagai daerah industri semestinya terletak di jauh dari tempat pemukiman penduduk, tanahnya tandus, tidak berada di tempat tinggi, serta mempunyai tempat pengolah untuk limbah. Kota ideal itu memiliki hutan kota, tanam, tanah terbuka yang bertujuan menjaga suhu udara dan juga kelembapan serta untuk keindahan kota tersebut. Terdapat danau dan sungai yang sudah terjaga keasrian, kebersihan, dan kelestarian lingkungannya, segalanya hanya dapat diwujudkan apabila terdapat kerjasama yang baik serta terpadu diantara aparatur pemerintahan, pihak pendidik, pihak industri, serta organisasi-organisasi dan juga seluruh masyarakat yang berada di kota tersebut. - Industri Berwawasan Lingkungan
Yakni sebagai suatu upaya dalam pengelolaan lingkungan secara terpadu. Industri di sini, haruslah perlu untuk memperhatikan bahan baku, teknik dalam produksi, pendistribusian, dan juga dalam konsumsi. Bahan baku yang diambil haruslah memperhatikan dengan seksama kelestarian lingkungan disekitarnya, misalnya saja bahan baku kayu; diambil dari hutan dengan melakukan program penghutanan kembali (reboisasi) sehingga kerusakan hutan akan seminimal mungkin akan terjadi.
Di dalam penyimpanan serta pengolahan hendaknya pula diperhatikan mengenai kebersihan, kesehatan, dan juga keselamatannya. Mesin-mesin juga yang dipergunakan hendaknya aman, hemat energi, serta tidak menimbulkan kebisingan. Para pekerja di dalamnya hendaknya menggunakan helm, masker, serta peralatan pengaman. Limbah hasil dari produksinya juga haruslah tidak mencemari lingkungan disekitarnya, serta bahan produksi yang berbahaya perlu diberi kode atau label pengaman, misalnya saja pada beberapa industri air mineral terdapat daur ulang botol plastik yang digunakannya.
Demikianlah pembahasan mengenai 5 Upaya Pelestarian Terpadu Bagi SDAH, semoga bermanfaat.
0 Response to "5 Upaya Pelestarian Terpadu Bagi SDAH"
Posting Komentar