Psikolinguistik Sebagai Disiplin Mandiri Menurut Para Ahli

Psikolinguistik Sebagai Disiplin Mandiri Menurut Para Ahli - Secara baku kelahiran Psikolinguistik ditandai sejak dibukanya sebuah program khusus yang membahas psikolinguistik tepatnya pada tahun 1953 oleh R. Brown, seorang Sarjana pertama yang bergelar (Ph. D.). Satu nama pakar yang dihasilkan dari program ini adalah Eric Lenneberg, yang kemudian memiliki peran yang sangat besar bagi bidang ilmu psikolinguistik ini. Bila pada mula perkembangannya, ilmu psikolinguistik ini memiliki banyak pakar ilmu psikologi yang “menaruh perhatian besar” pada ilmu linguistik dan begitu pula sebaliknya (para pakar linguistik 'sangat menaruh perhatian yang besar' kepada ilmu psikologi) yang kemudian mereka melakukan sejumlah kerja sama untuk menelaah tentang masalah keberbahasaan. Maka dalam masa ini, kebanyakan dari para pakar ilmu linguistik atau pun para pakar ilmu psikologi tidak memandang mereka ahli pada bidang ilmu mereka masaing-masing melainkan mereka telah merasa bahwa mereka semua ahli ilmu psikolinguistik.

Psikolinguistik Sebagai Disiplin Mandiri Menurut Para Ahli

Psikolinguistik Sebagai Disiplin Mandiri Menurut Para Ahli

Pada masa ini ada banyak nama-nama pakar yang bermunculan, antara lain:
  1. Leshley
    Beliau pernah menegaskan dalam teorinya bahwa lahirnya satu ucapan bukanlah merupakan pertalian antara serentetan suatu respons yang dapat dari luar, melainkan merupakan suatu kejadian akal yang keluar secara serentak; dan struktur sinstaksis sebuah ucapan itu datangnya tidak secara langsung yang kemudian dihubungkan bersamaan dengan bentuk urutannya. Sebelum diterbitkannya dua buku yang berjudul Verbal Behavior (1957) oleh Skinner dan Syntactic Structures (1957) oleh Noam Chomsky. Kedua buku ini merupakan buku yang amat penting bagi perkembangan ilmu psikolinguistik pada masa itu, Leshley sudah memberi saran yakni tentang adanya beberapa masalah yang bisa dipecahkan bersama antara pakar ilmu linguistik dan pakar ilmu psikologi. Inilah bukti bahwa beliau merupakan orang yang amat penting bagi perkembangan ilmu psikolinguistik.
  2. Lenneberg
    Pada masa itu pula, Lenneberg mengemukakan bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan biologi khusus dalam memperoleh bahasa sangat berbeda dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan. Berikut adalah alasan teori yang kemukakan beliau:
    • Terdapat bagian-bagian yang khas di dalam otak manusia untuk berbahasa.
    • Model perkembangan bahasa pada semua bayi itu adalah sama.
    • Adanya hambatan yang sering dialami manusia dalam laju pertumbuhan bahasa pada diri setiap manusia.
    • Bahasa itu tidak mungkin dapat diajarkan kepada makhluk lain selain manusia.
    • Bahasa itu bersifat universal, maksudnya di semua belahan dunia bahasa memiliki bagian-bagian yang mirip atau hampir mendekati kesamaan.
  3. Georga A.Miller
    Pada tahun 1965, beliau menulis sebuah artikel dengan judul “The Psycholinguistics”. Yang mana di dalam artikel tersebut beliau menerangkan bahwa kelahiran disiplin psikolinguistik tidak dapat diabaikan, karena para pakar ilmu psikologi terdahulu mengakui bahwa otak (akal) pada manusia itu menerima isyarat-isyarat linguistik, sedangkan para pakar ilmu linguistik mengaku bahwa sejenis motor-psiko-sosial sudah pasti yang mengatur gerak dari mesin tata bahasa dan leksikon. Lalu menurut Miller, tugas utama psikolinguistik ialah sebagai penganalisis setiap proses-proses dari psikologi yang berperan apabila seseorang sedang menggunakan sebuah kalimat-kalimat.
    Pada tahun 1963, Miller dan Chomsky bekerja sama menulis sebuah artikel dengan judul “Finitary Models of Language Users”. Di dalam artikel itu, mereka berdua lebih pada penekanan bahwa kebenaran realitas psikologis dari suatu tata bahasa transformasi yang secara langsung menjabarkan rumus-rumus transformasi pada saat melahirkan dan memahami kalimat-kalimat. Mereka berdua menyarankan supaya teori bahasa dibedakan dengan teori pemakaian bahasa karena keduanya merupakan dua hal yang sangat berbeda.
  4. Noam Chomsky
    Definisi baru psikolinguistik sudah mencerminkan perkembangan baru yang lebih bersifat mentalis dan mencoba mengemukakan hakikat dari rumus-rumus abstrak yang dihipotesiskan dan diuji sebagai akibat dari sifat asal biologi manusia dalam memperoleh suatu bahasa. Inilah tujuan utama dari psikolinguistik dari masa ke masa kini, lebih bersifat kognitif yang terus mengikuti satu evaluasi dalam kajian bahasa seperti yang dilakukan oleh Noam Chomsky dalam tata bahasa generatif transformasinya. Aturan mengenai rumus-rumus tata bahasa ini merupakan inovasi baru dalam teori Chomsky yang mampu menerangkan mengapa manusia itu dapat mengerti dan memahami kalimat-kalimat yang tidak terbatas jumlahnya dan ini belum pernah terdengar sebelumnya. Oleh sebab itu, Noam Chomsky (pakar ilmu linguistik) dikenal dengan  sebutan 'Bapak Psikolinguistik Modern' sementara Wilhelm Wundt (pakar ilmu psikologi) disebut dengan 'Bapak Psikolinguistik Klasik'.
Demikianlah pembahasan mengenai Psikolinguistik Sebagai Disiplin Mandiri Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

0 Response to "Psikolinguistik Sebagai Disiplin Mandiri Menurut Para Ahli"

Posting Komentar