5 Pakar Psikologi Paling Berpengaruh Dalam Linguistik

5 Pakar Psikologi Paling Berpengaruh Dalam Linguistik - Dalam pembahasan yang lalu dijelaskan mengenai siapa sajakah Pakar Linguistik Paling Berpengaruh Dalam Psikologi. Maka pada pembahasan ini akan dijelaskan kebalikannya yaitu siapa sajakah para Pakar Psikologi Paling Berpengaruh Dalam Linguistik.

5 Pakar Psikologi Paling Berpengaruh Dalam Linguistik

5 Pakar Psikologi Paling Berpengaruh Dalam Linguistik

Dalam sejarah perkembangan psikologi terdapat sejumlah Pakar Psikologi yang mempunyai pengaruh perhatian yang besar terhadap bidang ilmu linguistik. Dibawah ini merupakan beberapa pakar atau ahli tersebut:
  1. John Dewey (1859-1952)Beliau merupakan pakar ilmu psikologi berasal dari negara Amerika, seseorang yang empirisme murni. Karena Dewey sudah mengkaji bahasa (linguistik) dan perkembangannya dengan cara penafsiran analisis linguistik menggunakan bahasa kanak-kanak atas azas atau akidah-akidah dasar ilmu psikologi. Contohnya saja, beliau memberi saran agar psikologi berdasarkan penggolongan, kata-kata yang diucapkan kanak-kanak dilakukan dengan penggolongan makna agar lebih mudah dimengerti oleh setiap kanak-kanak tersebut. Jadi berbeda, dengan kata-kata yang diucapkan oleh orang dewasa lewat bentuk-bentuk tata bahasa yang sudah dipahami oleh orang dewasa.
  2. Karl Buchler
    Seseorang ahli ilmu psikologi yang berkebangsaan Jerman. Dalam bukunya yang berjudul Sprach Theorie (1934), beliau membuat pernyataan bahwa bahasa (linguistik) pada manusia memiliki tiga fungsi:
    • Kungabe, merupakan sebuah tindakan yang komunikatif yang dapat diwujudkan dengan bentuk verbal.
    • Apell, merupakan sebuah permintaan yang ditujukan kepada seseorang.
    • Darstellung, merupakan penggambaran pokok dari suatu masalah yang dikomunikasikan kepada orang lain.
    Ketiga fungsi tersebut dijelaskan berdasarkan satu model yang dikenal dengan Organon Modell der Sprache (Kridalaksana, 1988: Sudaryanto, 1990). Terkait dengan ketiga pernyataan fungsi bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan yang erat di antara ketiga fungsi dengan bahasa yakni, fungsi Kungabe merupakan si pengirim atau pembicara (disini bahasa dianggap sebagai gejala). Fungsi kedua, Apell merupakan si penerima atau orang yang mendengar (disini bahasa dianggap sebagai sinyal atau tanda). Fungsi yang ketiga, Dastellung merupakan sesuatu yang dikirimkan atau yang menjadi hal yang dibicarakan (disini bahasa dianggap sebagai sebuah simbol atau lambang).
  3. Wundt (1932-1920)
    Seorang ahli psikologi yang berasal dari Jerman dan juga sebagai pencetus dari teori mentalistik bahasa dengan mengembangkan bahasa (linguistik) dengan cara sistematis. Beliau menyatakan bahwa bahasa merupakan suatu alat yang mampu melahirkan sebuah pemikiran. Wundt memaparkan bahwa pada awalnya, bahasa lahir dari bentuk gerak-gerik yang digunakan untuk melahirkan sebuah perasaan-perasaan yang amat kuat secara tidak sadar. Kemudian terjadilah perubahan antara bagian-bagian perasaan dengan bagian-bagian akal (mentalisme). Bagian-bagian akal ini selanjutnya, diatur oleh kesadaran menjadi alat tukar pikiran yang lalu terwujud menjadi sebuah bahasa. Sehingga, menurut Wundt tiap bahasa itu terdiri dari ucapan-ucapan dalam wujud lambang, isyarat atau bunyi lain yang mudah untuk dimengerti, yang dikeluarkan oleh gerakan-gerakan otot untuk meluapkan segala perasaan, konsep, atau sebuah emosi sekalipun. Menurut beliau, satu kalimat adalah satu kejadian akal yang keluar secara bersamaan.
    Wundt dikenal juga sebagai seorang pengembang dari teori performansi bahasa (language performance). Teori ini dibuat berdasarkan analisis psikologi yang pernah dilakukan beliau sebelumnya, teori ini terdiri atas dua aspek, yakni aspek fenomena luar yang berupa bunyi dan fenomena dalam yang berupa rentetan atau barisan di dalam pikiran. Teori ini dimaksudkan untuk interaksi antara kedua fenomena di atas akan lebih mudah dimengerti dengan baik melalui fenomena linguistik (pengkajian struktur bahasa).
  4. Watson (1878-1958)
    Beliau merupakan ahli ilmu psikologi behaviorisme dari negara Amerika. Watson mengemukakan bahwa perilaku atau sebuah kegiatan berbahasa sama dengan perliaku atau kegiatan lainnya misalnya saja; minum, tidur, dan berlari. Pada awalnya, beliau hanya perilaku berbahasa yang implisit (yang terjadi di dalam pikiran manusia) dengan yang eksplisit (yang berwujud sebuah tuturan pada diri manusia).
  5. Weiss
    Beliau merupakan seorang tokoh psikologi behaviorisme yang terkemuka yang berkebangsaan Amerika. Weiss melahirkan ilmu disiplin psikolingustik, beliau sangat berjasa dalam perkembangan linguistik struktural Amerika dan juga berhasil mengubah cara pandang seorang Bloomfield dari penganut aliran mentalistik berubah menjadi penganut aliran behaviorisme. Weiss mengemukakan bahwa sejumlah masalah harus diselesaikan dan dipecahkan dengan linguistik dan psikologi yang dilihat dari segi behaviorisme. Beliau mengakui bahwa sebuah bahasa itu sebagai satu bentuk perilaku apabila seseorang mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sosial tempat dia tinggal dan menetap.
Demikianlah pembahasan mengenai 5 Pakar Psikologi Paling Berpengaruh Dalam Linguistik, semoga bermanfaat.

0 Response to "5 Pakar Psikologi Paling Berpengaruh Dalam Linguistik"

Posting Komentar