18 Kronologis Tumbangnya Rezim Orde Baru - Akibat dari sejumlah demonstrasi besar-besaran yang hampir digelar diberbagai kota selain di Ibukota (Jakarta) dalam kurun waktu yang hampir bersamaan. Akhirnya, mau tidak mau Presiden ke-2 Republik Indonesia kala itu (Soeharto) mengumumkan atas pengunduran dirinya ketika di Istana Kepresidenan (Jakarta), tanggal 21 Mei 1998. Maka sebagai gantinya, yang bertindak Wakil Presiden RI kala itu, BJ. Habibie menggantikan jabatan Presiden RI zaman Orde Baru, (Soeharto). Setelah mengumumkan pengunduran dirinya, para mahasiswa ITB pun mengadakan unjuk rasa tanggal 30 April 1998 dengan diiringi spanduk yang bertuliskan “Reformasi Sekarang Juga. Reformasi Menurut Mereka Sama Dengan Mengganti Presiden Rezim Orde Baru (Soeharto).” Kemudian, yang diikuti pula dengan sekitar 1.000 demonstran turun ke jalan bentrok dan adu fisik dengan para aparat keamanan yang berjaga-jaga di seluruh jalan Ibukota. Dapat dipastikan sejumlah demonstran pun ikut mengalami luka-luka dibagian kepala dan badan mereka.
Hal ini ditunjukkan dengan demonstrasi terus berlangsung guna menentang rezim Orde Baru atau yang lebih dikenal sebagai masa dari Pemerintahan Soeharto. Karena situasi dalam negeri kala itu semakin memanas dan Soeharto pun meninggalkan Indonesia. Maka tanggal 12 Mei 1998, beliau terbang ke Negara Mesir guna menghadiri KTT G yang ke-15. Di Kairo, beliau memberi sinyal apabila rakyat memang menghendaki agar beliau mundur maka beliau pun akan siap untuk mundur dari kedudukannya tanpa adanya bentrok kekuatan senjata. Setelah beliau selesai mengikuti KTT G yang ke-15, tanggal 15 Mei 1998. Beliau akhirnya tiba kembali ke Indonesia. Pada keesokkan harinya beliau pun menerima Wakil Presiden (BJ Habibie) berserta sejumlah para pejabat tinggi negara tetangga lainnya. Tanggal 17 Mei 1998, terjadi hal yang tidak diduga-duga yakni pengunduran diri dari Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya (Abdul Latief). Ini merupakan peristiwa yang langka selama kepemimpinan Soeharto berkuasa. Selanjutnya, langkah Latief ini diikuti oleh beberapa para menteri lainnya.
Hal ini ditunjukkan dengan demonstrasi terus berlangsung guna menentang rezim Orde Baru atau yang lebih dikenal sebagai masa dari Pemerintahan Soeharto. Karena situasi dalam negeri kala itu semakin memanas dan Soeharto pun meninggalkan Indonesia. Maka tanggal 12 Mei 1998, beliau terbang ke Negara Mesir guna menghadiri KTT G yang ke-15. Di Kairo, beliau memberi sinyal apabila rakyat memang menghendaki agar beliau mundur maka beliau pun akan siap untuk mundur dari kedudukannya tanpa adanya bentrok kekuatan senjata. Setelah beliau selesai mengikuti KTT G yang ke-15, tanggal 15 Mei 1998. Beliau akhirnya tiba kembali ke Indonesia. Pada keesokkan harinya beliau pun menerima Wakil Presiden (BJ Habibie) berserta sejumlah para pejabat tinggi negara tetangga lainnya. Tanggal 17 Mei 1998, terjadi hal yang tidak diduga-duga yakni pengunduran diri dari Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya (Abdul Latief). Ini merupakan peristiwa yang langka selama kepemimpinan Soeharto berkuasa. Selanjutnya, langkah Latief ini diikuti oleh beberapa para menteri lainnya.
18 Kronologis Tumbangnya Rezim Orde Baru
Di pihak yang lain, sejumlah demonstrasi menuntut agar Soeharto mundur masih terus diadakan, bahkan hingga harus mengorbankan banyak nyawa dari para demonstrasi yang berasal dari mahasiswa. Demonstrasi pada rezim Orde Baru tersebut kemudian meluas ke daerah-daerah sekitarnya hampir selama beberapa hari ke berikutnya. Tuntutan yang mereka ajukan masih sama, yakni untuk diadakannya sebuah reformasi di seluruh Kebijakan pada bidang Ekonomi, bidang Politik, serta Presiden Soeharto untuk segera mundur dari Presiden RI yang ke-2.
Akibat dari demonstrasi besar-besaran di Jakarta dan juga yang terjadi di hampir seluruh daerah wilayah Indonesia, pada akhirnya memaksa Presiden Soeharto untuk mengumumkan ke publik mengenai pengunduran dirinya tepat di Istana Kepresidenan (Jakarta) tanggal 21 Mei 1998. Lalu, bergantilah jabatan Presiden RI kepada BJ. Habibie yang kala itu sedang menjabat Wakil Presiden, yang kemudian naik menjadi Presiden RI yang ke-3 menggantikan rezim Orde Baru selama 32 tahun yang dipimpin oleh Soeharto. Setelah pengumuman itu tersebar ke seluruh penjuru Bangsa Indonesia terutama di Jakarta serta disejumlah kota-kota besar lainnya berubah menjadi mencekam.
Berikut ini merupakan beberapa kronologi dari tumbangnya Periode atau pun rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, diantaranya:
Akibat dari demonstrasi besar-besaran di Jakarta dan juga yang terjadi di hampir seluruh daerah wilayah Indonesia, pada akhirnya memaksa Presiden Soeharto untuk mengumumkan ke publik mengenai pengunduran dirinya tepat di Istana Kepresidenan (Jakarta) tanggal 21 Mei 1998. Lalu, bergantilah jabatan Presiden RI kepada BJ. Habibie yang kala itu sedang menjabat Wakil Presiden, yang kemudian naik menjadi Presiden RI yang ke-3 menggantikan rezim Orde Baru selama 32 tahun yang dipimpin oleh Soeharto. Setelah pengumuman itu tersebar ke seluruh penjuru Bangsa Indonesia terutama di Jakarta serta disejumlah kota-kota besar lainnya berubah menjadi mencekam.
Berikut ini merupakan beberapa kronologi dari tumbangnya Periode atau pun rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, diantaranya:
- Tanggal 5 Maret 1998
- Tanggal 11 Maret 1998
Sumpah jabatan atas Presiden dan Wakil Presiden RI kala itu, yakni Soeharto dan BJ Habibie. - Tanggal 14 Maret 1998
Presiden Soeharto mengumumkan sebuah kabinet yang baru diberi nama Kabinet Pembangunan ke-7 (VII). - Tanggal 15 April 1998
- Tanggal 18 April 1998
Jend. Purn. Wiranto yang kala itu bertindak sebagai Menteri Pertahanan & Keamanan RI berserta 14 menteri dalam Kabinet Pembangunan ke-7 mengadakan dialog bersama para mahasiswa di PJR (Pekan Raya Jakarta). Namun, sejumlah mahasiswa terang-terangan menolak terhadap dialog tersebut. - Tanggal 1 Mei 1998
Presiden Soeharto lewat Hartono (Menteri Dalam Negeri) dan Alwi Dachlan (Menteri Penerangan), menyebutkan bahwa sebuah reformasi baru dapat dilakukan pada tahun 2003. - Tanggal 2 Mei 1998
Alwi Dachlan sebagai Menteri Penerangan kala itu meralat pernyataan yang pernah beliau katakan, yakni menyangkut mengenai Presiden Soeharto yang ingin melaksanakan sebuah reformasi dapat dilaksanakan sejak dari sekarang. - Tanggal 4 Mei 1998
- Tanggal 5 Mei 1998
Sejumlah aksi Demonstrasi para mahasiswa besar-besaran yang terjadi di kota Medan, berujung hingga terjadinya kerusuhan yang anarkis. - Tanggal 9 Mei 1998
Presiden Soeharto berangkat kunjungan ke kota Kairo (Mesir) guna menghadiri pertemuan di KTT G yang ke-15. Hal ini merupakan kunjungan beliau ke luar negeri yang terakhir sebagai Presiden Republik Indonesia. - Tanggal 12 Mei 1998
- Tanggal 13 Mei 1998
Para mahasiswa dari berbagai Macam perguruan tinggi yang berada di Jakarta, Tangerang, Bogor, serta Bekasi berdatangan ke Universitas Trisakti guna menyatakan kedukaan yang mendalam. Namun, sayangnya lagi-lagi kegiatan tersebut diwarnai dengan kerusuhan yang anarkis kembali. - Tanggal 14 Mei 1998
- Tanggal 15 Mei 1998
Presiden Soeharto pun tiba di Indonesia, setelah sebelumnya memperpendek waktu kunjungannya di kota Kairo. Beliau membantah telah menjelaskan bersedia untuk mengundurkan diri. Akibatnya, suasana di Ibukota (Jakarta) makin terasa mencekam. Hal ini dapat dilihat dengan toko banyak yang ditutup serta sebagian Warga pun enggan dan takut untuk keluar dari rumah. - Tanggal 16 Mei 1998
Begitu pula warga asing yang berbondong-bondong untuk kembali ke negara asal mereka karena wilayah Jabotabek yang kian mencekam. - Tanggal 19 Mei 1998
- Tanggal 20 Mei 1998
Lapangan Monumen Nasional telah dipagari oleh kawat berduri dan jalan menuju ke sana sudah diblokade, akhirnya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada dini hari (Amien Rais) mengurungkan niatnya untuk mengajak massa berserta mahasiswa menggelar upacara di sana. Namun, desakan tak pernah surut untuk menuntut agar Presiden Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden RI rezim Orde Baru. - Tanggal 21 Mei 1998
Demikianlah pembahasan mengenai 18 Kronologis Tumbangnya Rezim Orde Baru, semoga bermanfaat.
0 Response to "18 Kronologis Tumbangnya Rezim Orde Baru"
Posting Komentar